Kamis, 06 Januari 2011

MIKROBIOLOGI 3

VIRUS


Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksidi dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat(DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid glikoprotein atau kombinasi ketiganya.Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh  bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.

Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron . Ukurannya lebih kecil daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.

 Reproduksi virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus lisogenik
Siklus litik dianggap sebagai cara reproduksi virus yang utama karena menyangkut penghancuran sel inangnya. Siklus litik, secara umum mempunyai tiga tahap yaitu adsorbsi & penetrasi, replikasi (biosintesis) dan lisis.
Setiap siklus litik dalam prosesnya membutuhkan waktu dari 10-60 menit
siklus lisogenik, tahapan dari siklus ini hampir sama dengan siklus litik, perbedaannya yaitu sel inangnya tidak hancur tetapi disisipi oleh asam nukleat dari virus. Tahap penyisipan tersebut kemudian membentuk provirus.
Siklus lisogenik secara umum mempunyai tiga tahap, yaitu adsorpsi dan penetrasi, penyisipan gen virus dan pembelahan sel inang.

Peranan Virus dalam Kehidupan

Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik (penyembuh)
Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan.

macam-macam virus

ada banyak jenis virus yang sudah kita kenal, diantaranya adalah :

HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Termasuk salah satu retrovirus yang secara khusus menyerang sel darah putih (sel T). Retrovirus adalah virus ARN hewan yang mempunyai tahap ADN. Virus tersebut mempunyai suatu enzim, yaitu enzim transkriptase balik yang mengubah rantai tunggal ARN (sebagai cetakan) menjadi rantai ganda kopian ADN (cADN). Selanjutnya, cADN bergabung dengan ADN inang mengikuti replikasi ADN inang. Pada saat ADN inang mengalami replikasi, secara langsung ADN virus ikut mengalami replikasi.

Virus herpes

Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi mARN.

Virus influenza

Penyebab influenza adalah virus orthomyxovirus yang berbentuk seperti bola. Virus influenza ditularkan lewat udara dan masuk
ke tubuh manusia melalui alat pernapasan.
Siklus replikasi virus influenza hampir sama dengan siklus replikasi virus herpes. Hanya saja, pada virus influenza materi genetiknya berupa rantai tunggal ARN yang kemudian mengalami replikasi menjadi mARN.

Paramyxovirus

Paramyxovirus adalah semacam virus ARN yang selanjutnya mengalami replikasi menjadi mARN. Paramyxovirus merupakan penyebab penyakit campak dan gondong.
Campak
Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang tidak rnengandung enzim neurominidase.
Gejala campak adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di seluruh tubuh.
Di awal masa inkubasi, virus berlipat ganda di saluran pernapasan atas. Di akhir masa inkubasi, virus menuju darah dan beredar keseluruh bagian tubuh, terutama kulit.

Cacar air
Cacar air disebabkan oleh virus Herpesvirus varicellae. Virus ini mempunvai DNA ganda dan menyerang sel diploid manusia.
 Hepatitis
Hepatitis (pembengkakan hati) disebabkan oleh virus hepatitis. 
Polio
Polio disebabkan oleh poliovirus. Serangan poliovirus menyebabkan lumpuh bila virus menginfeksi selaput otak (meninges) dan merusak sel saraf yang berhubungan dengan saraf tepi.
Virus ini menyerang anak - anak berusia antara 1 - 5 tahun . virus polio dapat hidup di air selama berbulan - bulan, sehingga dapat menginfeksi melalui air yang diminum. Dalam keadaan beku virus ini dapat ditularkan lewat lingkungan yang buruk, melalui makanan dan minuman. penularan dapat terjadi melalui alat makan bahkan melalui ludah.

Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus

 1) Mosaik, penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun tumbuhan seperti tembakau, kacang kedelai, tomat kentang
dan beberapa jenis labu. Penyakit ini disebabkan oleh Tobacco Mozaic Virus (TMV).
 2) Yellows, penyakit yang menyerang tumbuhan aster.
 3) Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas, dan lobak yang diserang virus TYMV.

Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus

Jenis virus yang menyebabkan penyakit pada hewan, antara lain:
1. Polyoma, penyebab tumor pada hewan.
2. Adenovirus, penyebab tumor pada hewan tertentu.
3. Rhabdovirus, Penyebab rabies.
4. Retrovirus, contohnya HIV.

Sabtu, 25 Desember 2010

FISIOLOGI HEWAN 3

  OSMOREGULASI


Osmoregulasi adalah pengontrolan kadar air dan garam mineral atau proses untuk menjaga keseimbangan antara jumlah air dan zat terlarut yang ada dalam tubuh hewan.
Alasan utama hewan melakukan osmoregolasi adalah  karena perubahan keseimbangan jumlah air dan zat terlarut di dalam tubuh sehingga memungkinkan terjadinya perubahan arah aliran air/zat terlarut menuju ke arah yang tidak diharapkan.
            Osmoregulasi terjadi ketika cairan tubuh dan cairan lingkungan hidup hewan berada dalam kondisi isotonis,dimana kondisi isotonis itu adalah dua macam larutan yang mempunyai tekanan osmotik yang sama.
Dalam keadaan normal (osmosis), cairan encer mengalir ke cairan yang lebih pekat.  Agar cairan encer tidak mengalir ke cairan pekat diperlukan tekanan dengan besaran tertentu atau tekanan osmotik larutan. Jika tekanan osmotik tinggi, maka larutan konsentrasi osmotik tinggi.    
Larutan Hiperosmotik yaitu  larutan yang mempunyai konsentrasi osmotik lebih tinggi daripada larutan yang lain. Sedangkan Larutan Hipoosmotik adalah larutan yang memiliki konsentrasi osmotik lebih rendah daripada larutan lainnya.
Konsep Tonisitas Larutan
Tonisitas adalah tanggapan suatu sel apabila sel tersebut ditempatkan dalam larutan yang berbeda. Ada   tiga sifat larutan ini :
a.       Bersifat hipotonis jika sel darah merah ditempatkan dalam aquades, air dari luar masuk ke dalam sel darah.
b.       bersifat hipertonis jika sel darah merah ditempatkan dalam larutan garam, sel darah segera kehilangan air (osmosis) sehingga mengkerut.
c.        bersifat isotonis jika sel darah merah ditempatkan dalam larutan, sel darah tidak mengalami perubahan
Dalam keadaan normal sel epitel tubulus ginjal mengeluarkan air dan masuk kedalam pembuluh darah. Apabila tonisitas tidak dipertahankan dengan baik air akan masuk ke lumen tubulus ginjal dan dikeluarkan oleh tubuh sehingga mengakibatkan hewan kehilangan air secara berlebihan.
Perubahan tekanan osmotik berpengaruh terhadap perubahan arah aliran zat terlarut yang berdampak negatif terhadap fungsi dan struktur sel, maka dari itu hewan harus melakukan osmoregulasi agar cairan di dalam tubuhnya tetap dalam keadaan homeostatis osmotik.
Kriteria Hewan dalam Osmoregulasi
a.       Hewan Osmoregulator adalah Hewan yang mampu melakukan osmoregulasi dengan baik.  
b.      Hewan Osmokonformer adalah Hewan yang tidak mampu mempertahankan tekanan osmotic mekanisme osmoregulasi setiap hewan berbea-beda tergantung kemampuan dan jenis organ tubuh hewan dan lingkungan hidupnya.
Osmoregulasi Invertebrata Laut
Pada Hewan Osmokonformer berada dalam Konsentrasi osmotik cairan tubuh sama dengan air laut akan Terjadi keseimbangan osmotik cairan tubuh hewan dengan lingkungannya. Tidak dalam kondisi keseimbangan ionik, Terjadi perbedaan komposisi ion yang menghasilkan gradien konsentrasi.
Mekanisme Hewan Osmokonformer Memperoleh Berbagai Zat yang Dibutuhkan
ion masuk dalam tubuh hewan mengakibatkan cairan tubuh menjadi hiperosmotik dan menyebabkan air dan zat-zat yang dibutuhkan diserap tubuh. Konsentrasi ion yang tidak diatur dengan cara khusus: terjadi melalui permukaan tubuh, insang, makanan yang ditelan, dan dengan menghasilkan zat sisa (misalnya urin).
Osmoregulasi  Hewan Vertebrata Laut dibagi dua kelompok,
a.       Konformer Osmotik dan Ionik ( Siklostomata dan Vertebrata primitif osmoregulasinya sama seperti  invertebrata laut)
b.      Regulator Osmotik dan Ionik atau Regulator Hipoosmotik ( Regulasi osmotik dan ionik tidak sama dan memperlihatkan tingkatan, Konsentrasi osmotik plasma mendekati sepertiga konsentrasi osmotik air laut )
Mekanisme untuk menghindari kehilangan air tubuh
Akibat kehilangan air, ikan banyak minum air laut yang mengandung garam. garam masuk kedalam tubuh dan dikeluarkan melalui insang dengan bantuan sel khloroid yang berfungsi mengeluarkan NaCl dari plasma ke air laut secara aktif .
Pada mamalia laut, Masalah pemasukan garam yang terlalu banyak  yang masuk bersama makanan akan Diatasi dengan organ ginjal yang sangat efisien yang dapat menghasilkan urin yang kepekatannya 3 – 4 kali dari cairan plasmanya.
Osmoregulasi pada Hewan di Lingkungan Air Tawar
Masalah yang dihadapi hewan air tawar adalah Tekanan Osmotik cairan tubuh hewan air tawar lebih tinggi dari lingkungannya (hiperosmotik/hipertonis), yang terancam oleh kehilangan garam dan pemasukan air yang berlebihan.



Mekanisme Osmoregulasi pada Hewan di Lingkungan Air Tawar
Pertukaran antara air dan ion harus dibatasi. ketika laju aliran urin lebih tinggi ion akan yerbawa oleh urin. jika tubuh hewan memerlukan ion maka akan melakukan transpor aktif, sedangkan jika tubuh hewan kelebihan ion, hewan tersebut akan melakukan difusi.
Osmoregulasi pada Hewan di Lingkungan Payau
Pada hewan akuatik perpindahan antara air tawar dan air bergaram merupakan bagian dari siklus hidup yang normal dan  memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap perubahan kadar garam (kadar garam di daerah payau selalu berubah).
Mekanisme Tekanan Osmotik
cairan tubuh hiperosmotik apabila air berkadar garam rendah. sedangkan cairan tubuh hipoosmotik jika air berkadar garam tinggi jika berlebihan ion terlarut maka akan dikeluarkan melalui Tubulus Malpighi dan Rektum, atau melalui papilia anal.
Osmoregulasi pada Hewan di Lingkungan Darat
dipengaruhi oleh : Kandungan uap air di atmosfer, Gerakan udara, Tekanan barometric, Luas permukaan penguapan, Suhu.
Osmoregulasi pada Invertebrata Darat 
Umumnya merupakan golongan  Artropoda, Insekta, dan laba-laba, yang paling  banyak pada insekta alat pengatur  pelepasan air berupa lapisan kutikula spirakel. untuk membatasi pelepasan air pada invertebrate yaitu dengan Respirasi diskontinyu
Mekanisme Respirasi Diskontinyu
  •  pengambilan oksigen dilakukan dengan laju yang kontinyu
  •  pelepasan karbondioksida dilakukan secara periodik namun setiap kali inspirasi tidak selalu diikuti dengan ekspirasi.
Cara Respirasi Diskontinyu:
Insekta tetap memperoleh oksigen yang cukup, tanpa disertai kehilangan air dalam jumlah banyak. Cara Insekta Memperoleh Air yaitu dengan cara tubuh menyerap air, makanan,air metabolik dan uap air dari lingkungannya.sedangkan terjadi lewat keringat. Sedangkan cara untuk mengatasi tidak banyak kehilangan air yaitu : memiliki kulit yang kering dan bersisi, menghasilkan feses kering menghasilkan asam urat mereabsorbsi urin encer yang di kandung kemih

Minggu, 28 November 2010

MIKROBIOLOGI II

KEHIDUPAN MIKROBA
A. Definisi Pertumbuhan Populasi
pertumbuhan yaitu penambahan secara teratur semua komponen sel suatu jasad. pada jasad bersel tunggal/uniseluler, pembelahan sel merupakan pertambahan jumlah individu. sedangkan pada jasad bersel banyak/multiseluler, pembelahan merupakan pembentukan jaringan atau bertambah besar jasadnya.

B. Penghitungan Waktu Generasi
Dari pembelahan sel secara biner dapat dirumuskan sebagai berikut :
                                 N=No2^
ket. : N : jumlah sel akhir ; No : jumlah sel awal ; ^ : jumlah generasi

Waktu generasi juga dapat dihitung dari slope garis dalam plot semi logaritma kurva pertumbuhan eksponensial, yaitu dengan rumus :
slope = 0,301/waktu generasi

C. Pegukuran Pertumbuhan
Pertumbuhan diukir dari perubahan jumlah sel atau berat kering massa sel. jumlah sel dihitung dari jumlah sel total yang tidak membedakan jumlah sel hidup atau mati, dan jumlah sel hidup.

Alat Untuk Menghitung Mikroba
  • petroff-Hausser Bacteria Counter (PHBC) untuk menghitung bakteri.
  • Haemocytometer untuk khamir, spora, atau sel-sel yang ukurannya relatif lebih besar dari bakteri.
 Cara menghitung jumlah sel hidup bisa menggunakan metode Plate Count atau Colony count yaitu metode taburan permukaan dan metode taburan. Pertumbuhan sel dapat diukur dari massa sel dan secara tidak langsung mengukur turbiditas (tingkat kekeruhan) cairan medium tumbuh.
 Pengukuran Turbiditas dapat dilakukan dengan cara Photomater (penerusan cahaya) dan Spektrofometer (optical density).

D. Pertumbuhan Populasi Mikroba
Untuk mengetahui pertum buhan mikrobia dapat dilakukan dengan  cara membiakan mikrobia, dengan 2 sistem yaitu : - biakan sistem tertutup,pengamatan jumlah sel dalam waktu yang cukip lama akan mem berikan gambaran berdasarkan kurva pertumbuhan. terdapat fase-fase pertumbuhan seperti fase permulaan, fase pertumbuhan yang dipercepat, fase pertumbuhan logaritma, fase pertumbuhan yan mulai dilambat, fase stasioner maksimum, fase kematian dipercepat dan fase kematian logaritma.
-biakan sistem terbuka, sel di[pertahankan terus menerus pada fase pertumbuhan eksponensial atau logaritma.

Faktor Lingkunan Mikroba
 Faktor Abiotik
1. Suhu
a. Suhu Pertumbuhan Mikroba, memerlukan kisaran suhu tertentu, yaitu : suhu minimum, optimum, dan maksimum, yang dikelompokan menjadi mikroba psikrofil (kelompok mikroba yang tumbuh pada suhu 0-30  derajat celsius dengan suhu optimum sekitar 15 derajat celcius), mesofil (kelompok mikroba yang umumnya mem punyai suhu minimum 15 C dengan suhu optimum 25-37 C, dan suhu maksimum 45-55 C), dan termofil (kelompok mikroba yang tahan pada suhu tinggi. mikroba termofil terbagi menjadi dua yaitu mikroba termofil obligat dan mikroba termofil fakiltatif)
b. Pengaruh suhu tinggi, akan mem berikan beberapa macam reaksi, yaitu : titik kematian termal (suu yang dapat mematikan spe sies mikroba dalam waktu 10 menit pada kondisi tertentu), dan waktu kematian termal (waktu yang diperlukan untuk membunuh suatu spesies mikroba pada suatu suhu yang tetap, yang dipengaruhi oleh waktu, suhu, kelem baban, spora, umur mikroba, PH, dan komposisi medium).
c. Pengaruh suhu rendah, dapat menyebabkan gangguan metabolismeme.


2. Kandungan Air
mikroba memerlukan kandungan air bebas tertentu untuk hidupnya.
3. Tekanan Osmose
Apabila mikroba diletakan pada larutan hipertonis, maka selnya akan mengalami plasmolisis yaitu erkelupasnya mem bran sitoplasma dari dinding sel akibat meng erutnya sitoplasma. berdasarkan tekanan osmosis yang diperlukan dapat dibedsakan menjadi : mikroba osmofil, mikroba halodurik, dan mikroba halofil.
4. Ion-ion dan listrik
a. kadar ion hidrogen (PH), mikroba umumnya menyukai PH netral (7). berdasarkan PH nya mikroba dapat dikelompokan menjadi 3, yaitu : mikroba asidofil, mikroba mesofil, dan mikroba alkalifil.
b. Buffer, merupakan campuran garam monobasik dan dibasik maupun senyawa-senyawa organik am,foter.
c. Ion-ion lain, berupa logam berat seperti Hg, Ag, Cu, Au, dan Fb.
d. listrik, mikroba yang diarusi listrik bisa menyebabkan : terjadinya elektrolisis pada medium pertumbuhan, menghasilkan panas, mengalami elektroforesis, terjadinya shock, dan adanya radikal ion dari ionisasi radiasi dan terbenuknya ion logam dari elektroda juga menyebabkan kematian mikroba.
e. Radiasi, menyebabkan ionisasi molekul-molekil di dalam protoplasma, merusak mikroba yang tidan mempunyai pigme n fotosintesis, cahaya mempunyai pengaruh germisida, dapat mem bunu7h mikroba dan menyebabkan terjadinya mutasi pada mikroba.
f. Tegangan muka, menyebabkan permukaan cairan menyerupai membran yang elastis, muka dinding sel akan mempengaruhi pula permukaan proto plasma, zat-zat seperti sabun, detyerjen, dan zat-zat pembasah (surfaktan) dapat mengurangi tegangan muka cairan atau larutan.  umumnya mikbroba cocok pada tegangan muka yang relatif tinggi.
g. Tekanan hidrostatik, mempengaruhi metabilosme dan pertumbuhan mikroba. Tekanan hidrostatik yang lebih tinggi dapat menghambat atau menghentikan pertumbuhan, juga menyebabkan denaturasi protein. Akan tetapi ada mikroba yang tahan hidup pada tekanan tinggi ( mikroba barotoleran), dan ada mikroba yang tumbuh optimal pada tekanan tinggi ( barofilik).
h. Getaran, getaran mekanik dapat merusak dinding sel dan membran sel mikroba.

FAKTOR BIOTIK 
1. Interaksi dalam satu populasi mikroba
a. Interaksi positif (kooperasi), menyebabakan meningkatnya percepatan peertumbuhan dan kepadatan populasi.
b. Interaksi negatif ( kompetisi), menyebabkan turunnya kecepatan pertumbuhan dengan meningkatnya kepadatan populasi.
2. Interaksi antar berbagai macam populasi mikroba, apabila dua populasi berbeda berasosiasi, maka akan timbul berbagai macam interaksi diantaranya :
a. Netralisme, adalah hubungan antara dua populasi yang tidak saling mempengaruhi.
b. Komensalisme, adalah hubungan antara dua populasi terjadi apabila satu populasi diuntungkan tetapi populasi lain tidak terpengaruh.
c. Sinergisme, apabila asosiasi melibatkan dua populasi atau lebih dalm keperluan nutrisi bersama disebut sintropisme.
d. Mutualisme ( simbiosis ), adalah asosiasi antara dua populasi mikroba yang keduanya saling tergantung dan sama-sama mendapat keuntungan.
e. Kompetisi, hubungan negatif antara dua populasi mikroba yang keduanya mengalami kerugian.
f. Amensalisme ( antagonisme), satu bentuk asosiasi antar spesies mikroba yang menyebabkan salah satu pihak dirugikan.
g. Parasitisme, terjadi antara dua populasi, populasi satu  diuntungkan ( parasit ) dan populasi lain dirugikan ( inang)
h. Predasi, hubungan terjadi apabila satu organisme predator memegang atau memakan dan mencerna organisme lain.

NUTRISI DAN MEDIUM MIKROBA 

Medium pertumbuhan adalah tempat untuk menumbuhkan mikroba. Mikroba memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk bahan pembangun sel, untuk sintesa protoplasma, dan bagian sel lain. Setiap mikroba memerlukan nutrisi tertentu.

A. Fungsi Nutrisi Untuk Mikroba 
Setiap unsur nutrisi mempunyai peran tersensiri dalam fisiologi sel, unsur tersebut diberikan ke dalam medium sebagai kation garam anorganik yang jumlahnya berbeda-beda. Mikroba yang dapat menggunakan makanan dalam bentuk padat disebut holozoik, mikroba yang dapat menggunakan makanan dalam bentuk cair disebut holofitik. Bahan makanan yang digunaka oleh jasad hidup dapat berfungsi sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor atau donor elektron. Dalam garis besar bahan makanan di bagi mebnjadi 7 golongan, yaitu : air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor tumbuh, dan sumber nitrogen.

B Penggolongan Mikroba Berdasarkan Nutrisi Dan Oksigen 
1. Berdasarkan sumber karbon, jasad dibedakan menjadi jasad ototrof  dan heterotrof. Jasadv heterotrof  didedakan lagi menjadi jasad saprofit dan parasit.
2. Berdasarkan sumber energi, dibedakan menjadi jasad fototrof ( jika menggunakan energi cahaya ), dan jasad khemotrof ( jika menggunakan energi dari reaksi kimia). Jika di dasarkan atas sumber energi dan karbonnya maka dikenal dengan jasad fotoototrof, fotoheterotrof, khemoototrof dan khemoheterotrof.
3. Berdasarkan sumber donor elektron, digolongkan menjadi jasad litotrof dan organotrof.
4. Berdasarkan kebutuhan oksigen, dibedakan menjadi jasad aerob, anaerob, mikroaerob, aerob fakultatif dan kafnofil.

C. Interaksi Antar Jasad Dalam Menggunakan Nutrien 
Bentuk interaksi " Cross Feeding" merupakan bentuk sederhana dari simbiosis mutualistik. Dalam interaksi ini pertumbuhan jasad yang satu tergantung pada pertumbuhan jasad yang lainnya, karena kedua jasad tersebut saling memerlukan faktor tumbuh esensial yang disekresikan oleh masing-masing jasad. Mikroba yang dapat mensintesis bahan selnya dari senyawa organik sederhana akan mensekresikan berbagai vitamin atau asam amino yang sangat penting untuk mikroba lainnya.

D. Medium Pertumbuhan Mikroba 
Susunan dan kadar nutrisi suatu medium untuk pertumbuhan mikroba harus seimbang agar mikroba dapat tumbuh optimal.Dalam medium yang terlalu pekat aktivitas metabolisme dean pertumbuhan mikroba dapat berubah. Medium memerlukan pH tertentu tergantung pada jenis jasad yang ditumbuhkan.

E. Macam Medium Pertumbuhan 
1. Medium dasar atau basal mineral
2. Medium sintetik
3. Medium kompleks
4. Medium diperkaya

ENZIM MIKROBA

A. Mekanisme bekerjanya enzim
Enzim meningkatkan kecepatan reaksi dengan car menurukan energi aktivasi

B. Struktur Enzim
Umumnya enzim tersusun dari protein, protein penyusun enzim dapat berupa protein sederhana atau protein yang terikat pada gugusan non-protein, banyak enzim yang hanya terdiri dari protein saja tripsin

C. Penggolongan Enzim
- Penggolongan enzim berdasarkan tempat terjadinya ( endoenzim & eksoenzim )
- berdasarkan daya katalisnya ( oksidoreduktase, transferase, hidrolase, liase, isomerase, ligase, dan enzim lain dengan tatanama yang berbeda seperti pepsin dan tirosin.
- Penggolongan enzim berdasarkan cara terbentuknya ( enzim konstitusif dan adptif )

D. Faktor-faktror yang mempengaruhi Reaksi Enzimatik
- Substrat ( reaktan ), suhu, kemasan ( pH ), penghambat enzim (inhibitor), penghambat tidak bersaing ( non-competitif), penghambat umpan balik ( feedback inhibitor ), penghambat reseptor penghambat alosterik, aktivator ( penggiat ) atau kofaktor dan penginduksi.

BIOENERGETIK MIKROBA

A. Biooksidasi dan pemindahan energi
Energi yang berasal dari cahaya harus di ubah menjadi energi kimia sebelum digunakan dalam endergonik.

B. Fermentasi adalah merupakan bagian perombakan gula secara anaerob.

C. Respirasi : proses oksidasi biologis dengan oksigen sebagai aseptor elektronnya yang terakhir. Melalui 2 tahap yaitu siklus krebs dan siklus asam glikosilat.

D. Fotosintesis : fosforilasi pada fotosintesis menggunakan cahaya sebagai sumber energi

E. Penggunaan Energi oleh Jasad
Energi digunakan dalam setiap reaksi endergenik dan reaksi eksergonik. Untuk memulai reaksi diperlukan energi aktivasi.

F. Katabolisme Makromolekul
1. Peruraian karbohidrat
2. Peruraian lemak : enzim lifase memecah lemak menjadi gliserol dan enzim lemak .
3. Peruraian protein : enzim protease poli--peptidase, oligo peptidase, di-peptidase) merombak protein menjadi peptida yang lebih sederhana/ asam amino.
4. Peruraian asam nukleat
Enzim nuklease, nukleotidase, nukleosida, fosforilase dan nukleosida hidrilase akan memecah asam nukleat menjadi oligi. di atau mononukleotida, dan selanjutnya menjadi gula ribosa/deoksi, asam fosfat, base purin & base pirimidin.

FISIOLOGI HEWAN II

FISIOLOGI RESEPTOR DAN EFEKTOR
Reseptor dan Efektor
Organisme menerima rangsangan dari luar dan dari dalam. alat penerima rangsangan disebut reseptor,sedangkan alat penghasil tanggapan disebut efektor. Efektor ada yang terlihat yaitu berupa gerakan tubuh dan ada juga yang tidak terlihat yaitu berupa sekresi hormon. proses tanggapan ada tanggapan perubahan warna (untuk menyamar, komunikasi kawin, dan pertahanan diri) dan tanggapan perubahan gerak. struktur reseptor : syaraf (ada sederhana dan rumit) dan bukan syaraf. lokasi rangsangan : interoreseptor dan eksteroreseptor. Reseptor berdasarkan jenis rangsang : kemoreseptor, termoreseptor, mekanoreseptor, fotoreseptor, magnetoreseptor, dan elektroreseptor.
Cara kerja reseptor : contohnya pada mekanoreseptor. Mekanoreseptor masuk pada pintu ion, dimana pintu ion ini ada yang terbuka dan yang tertutup. kemudian terjadi deformasi mekanik,yaitu perubahan bentuk protein penyusun pintu ion akibat rangsang mekanik, misalkan sentuhan atau peningkatan tekanan.
Sistem Rangka Hewan,terbagi menjadi sistem rangka hidrostatik, rangka luar, dan rangka dalam.

FISIOLOGI ENDOKRINOLOGI

Endokrinologi merupakan cabang ilmu biologi yang membahas tentang hormon dan aktivitasnya.
Hormon adalah senyawa kimia yang berada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah dan berfungsi untuk mengatur metabolisme jaringan. Sistem endokrin ada 2, yaitu pada vertebrata dan invertebrata yang sistem sarafnya bekerja sama secara kooperatif yaitu sistem neuroendokrin adanya kerja sama antara sistem saraf dan sistem endokrin. Namun ada perbedaan cara kerja diantara keduanya, pada sistem saraf adanya transmisi elektrik dan waktu respon cepat, sedangkan sistem endokrin adanya tranmisi kimia dan waktu respons lambat.
Efektor terhadap tubuh hewan, Hormon mempunyai efek biologis yang mempengaruhi aktivitas kehidupan, misalnya pergantian kulit, perkembangan pertumbuhan peredaran darah, denyut jantung dll.

Mekanisme kerja hormon
Hormon mempunyai reseptor khusus yang digunakan untuk mencapai sel sasaran yaitu aktivasi enzim sel, reseptor dan tepat. Metabolisme dan fungsi sel aktif menghasilkan efek biologis.
Komponen Penyusun Organ Endokrin yaitu sel neurosekretori ( pada hewan tingkat tinggi dan tingkat rendah) berbentuk seperti sel saraf dan penghasil hormon, dan sel endokrin sejati (pada vertebrata dan invertebrata). Sel endokrin sejati berbentuk tidak seperti sel saraf berfungsi sejati sebagai penghasil hormon dan hormon yang dihasilkan secara langsung dilepaskan ke dalam darah.

KLASIFIKASI HORMON
1. Berdasarkan strutur kimia
-Hormon Protein, jumlah asam aminonya bervariasi tergantung pada spesies dan terdiri atas polimer asam amino dan tidak larut dalam lemak.
-Hormon steroid, dihasilkan dari metabolisme dan proses konversi kolesterol yang mengandung 27 atom karbon dan larut dalam lemak.
-Hormon asam amino, berasal dari asam amino yang mengalami modifikasi.
-Zat kimia yang menyerupai hormon antara lain: bradikinin, eretropuitin, hormon thymic, dan feromon.
2. Berdasarkan Fungsi
- Hormon perkembangan, hormon metabolisme, hormon tropik, hormon pengatur metabolisme air dan mineral dan hormon pengatur sistem kardiovaskuler.
Sintesis Hormon dan Pengaturannya
Tahapan sintesis hormon:
-tahap 1 : hormon disintesis dalam RE kasar yang terdiri dari poliribosom dan melekat pada kantung (sacculus)
-tahap 2: hormon dihantarkan ke dalam aparatus golgi baik secara langsung dengan menembus membran aparatus golgi.
-tahap 3: di dalam aparatus golgi, di bentuk butir-butir sekretoris yang mengandung hormon yang msih sedikit, selanjutnya seiring dengan waktu akan menjadi dewasa.
-tahap 4: setelah dewasa butir sekretoris ini dihantarkan ke arah membran plasma. kemudian terjadi fusi antara membran plasma dengan butir sekretoris dan akhirnya akan terjadi sekresi hormon yang terdapat di dalam butir sekretoris dengan jalan eksositosis ke dalam cairan ekstraseluler.

SINTESIS HORMON PROTEIN
Melalui langkah transkripsi ( proses pembentukan RNA dari tempat DNA. RNA yang terbentuk akn menjadi bahan baku (precursor) dalam proses selanjutnya. Langkah ini terjadi di dalam inti sel. Translasi ( RNA meninggalkan inti sel dengan menembus membran inti sel dan masuk ke dalam sitoplasma. Langkah ini terjadi di RE kasar. Polipeptida mengalami peruraian ikatan oleh enzim protease sehingga menghasilkan hasil akhir yang dikehendaki.

Mekanisme Kerja dan Transfor Hormon
Hormon di transfor ke dalam reseptor khusus yang menuju pada sel sasaran sehingga metabolisme dan fungsi sel aktif dan mengakibatkan adanya efek biologis. Hormon yang dibebaskan ke dalam cairan ekstraseluler dan kemudian masuk ke dalam peredaran darah akan terikat ke dalam protein di dalam plasma darah, dengan terikatnya hormon pada protein akan menyebabkan degradasi hormon akan tertunda.

Aksi Reseptor Hormon Pada Membran
- hormon berikatan dengan reseptor yang mengakibatkan aktivasi protein-G dan terjadi fosforilasi GDP menjadi GTP.
-sub unit protein yang mengikat GTP akan mengaktivasi enzim adenil siklase.
-protein kinase aktif akan memfosforilasi protei pengatur inaktif sehingga berubah menjadi protein pengatur aktif.

AKSI RESEPTOR HORMON PADA SITOPLASMA
Reseptor sitolik reseptor hormon yang terdapat dalam sitoplasma sel sasaran dan digunakan oleh hormon steroid dan hormon turunan asam amino, dimana kedua hormon tersebut mudah larut dan mudah melewati membran sel.
Sistem endokrin pada hewan invertebrata : tidak mempunyai organ sekresi hormon, tugas sel neurosekretori dimana keduanya berfungsi dalam pertumbuhan, perkembangan, regenerasi reproduksi osmoregulasi, laju denyut jantung, komposisi darah dan pergantian kulit. Contohnya pada crustasea yang mengalami perubahan warna kulit oleh kromatofor yang fungsinya untuk pertahanan diri.
Sistem endokrin pada hewan vertebrata : ada 3 yaitu hipotalamus ( kelenjar induk) yaitu bagian dari otak yang tumbuh dan berkembang dari tabung neural yang berperan dalam mempertemukan sistem saraf dan endokrin, kelenjar endokrin tepi dan pituitari yang terletak di bawah dasar otak dan bergantung pada sebuah tangkai bekerja di bawah pengaruh hipotalamus dan berfungsi mengendalikan kelenjar endokrin.
Pembuatan hormon pertumbuhan: Adrenokortikotropik hormon (ACTH) hormon ini memacu pembentukan dan pengeluaran hormon steroid di korteks adrenal.

Kelenjar endokrin tepi
Organ endokrin di luar hipotalamus dan pituitari
Hormon-hormon organ endokrin tepi : paratiroid,tiroid, lambung ( hormon gastrin), medula adrenal ( hormon adrenalin), korteks adrenal ( glukokortikoid), ovarium (estrogen) dan testis ( hormon androgen/ testosteron). Hormon endokrin dengan metabolisme gula darah : kadar gula dalam darah juga dikendalikan oleh hormon terutama insulin dan glukagon, insulin dihasilkan oleh sel-sel beta pankreas dan sangat peenting untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Kekurangan insulin dalam tubuh akan menurunksn tingkat katabolisme glukosa serta menurunkan sintesis dan penyimpanan glikogen, akibatnya kadar gula dalam darah meningkat.


FISIOLOGI PENCERNAAN
 
cara memperoleh makanan berdasarkan kemamouannya
hewan heterotrof, kemampuannya untuk mensintesis senyawa organic sangat terbatas dan berusaha memenuhi sumua kebutuhannya dari tumbuhan dan hewan lain .
hewan mesotrof, hewan yang dapat mensintesis sendiri berbagai senyawa organic esensial, namun masih memerlukan factor pertumbuhan yang tidak dapa di sentesis sendiri sehingga tetap memerlukan senyawa organic dari sumber lain.
·    Hewan tingkat rendah tidak mempunyai organ pencernaan dan pencernaannya secara intraseluler  yang terjdi didalam vakuola makanan
·    Hewan tingkat tinggi, makanan dicerna didalam saluran yang sudah berkembang dengan baik.

Pencernaan karbohidrat
Enzim yang bertanggung jawab dalam pencernaan karbohidrat ialah karbohidrase yang memutuskan ikatan glikosidik dan dihasilkan disakarida, trisakarida, dan polisakarida yang memiliki rantai lebih pendek. Didalam mulut, karbohidrat dalam makanan akan dicerna secara mekanik (dengan bantuan gigi) dan secdara enzimatik (oleh enzin ptyalin atau amylase), dan dibasahi air ludah agar mudah ditelan.. amylase akan memutus ikatan -1,4 glikosidik pada pati dan glikogen sehingga dihasilkan campuran maltose, glukosa, dan oligosakarida. Amilasi juga disekresikan oleh pancreas. Amilaser pancreas dialirkan ke usus halus bagian atas (duodenum, usus 12 jari) dan akan memecahkan pati menjadi dekstrin, mmaltotriosa, dan maltosa.
Pencernaan protein
Enzim yang berperan penting untuk mencerna protein adalah protease,protease disekresikan kedalam bentuk in aktif (zimogen) untuk menghindari terjading selp digestion. Apabila dalam lambung terdapat protoin, sel dinding lambung akan menghasilkan gastrin yang akan merangsang lambung untuk mengeluarkan HCI daru sel parietal, dan pepsinogen dari sel kepala(chief cells) selanjutnya, enzim pemecah protein (proteolitik) akan menguraikan protein dengan cara memutuskan ikatan peptide pada protein sehingga dihasilkan asam amino.
Pencernaan lemak
Pencernaan lipld dimulai pada saat bahan makanan sampai di usus, dengan bentuk enzim lipase usus, lipas lambung, dan lipase pancreas. Lipase akan menghidrolisis lipid dan trigliserida menjadi gliserida, monogliserida, gliserol, dan asam lemak bebas. Lipase dalam bentuk zimogen (prolipase) akan diaktifkan oleh protein khusus dari sel epitel usus (disebut kolipase) sehingga dapat memecah lipid menjadi asam lemak. Pencernaan dipermudah oleh adanya garam empedu, yang mampu menurunkan tegangan permukaan dan mengemulsikan tetes lemak berukuran besar menjadi butiran yang lebih kecil.
Proses pasca penyerapan makanan
Setelah sampai di dalam sel, sari makanan (karbohidrat, protein, dan lipid) akan dimetabolisasi lebih lanjut dan digunakan untuk menghasilkan ATP, terutama melalui siklus krebs (siklus asam sitrat). Makanan yang masuk kedalam tubuh hewan akan mengalami berbagai proses, yang dapat diuraikan sbb: pada mulanya, bahan makanan yang terduri atas karbohidrat, lipid, dan protein dicerna menjadi gula, asam amino, asam lemak, dan gliselor. Hasil-hasil pencernaan tersebut selanjutnya diserap oleh sel epitel mukosa usus, dan diteruskan kedarah (langsung ke pembuluh darah atau melalui pembuluh lacteal terlebih dahulu) hingga akhirnya sampai ke sel tubuh.

SISTEM SIRKULASI
 
System sirkulasi pada hewan bervariasi tergantung tingkat perkembangan tubuh hewan yaitu hewan tingkat rendah (sederhana) dan hewan tignkat tinggi (lebih lengkap).
System sirkulasi tersusun atas tiga system yaitu: jantung, pembuluh, cairan tubuh.
jantung, yaitu komponen system sirkulasi yang berfungsi sebagai pompa penggerak cairan tubuh disepanjang pembuluh. Ada dua jenis jantung yaitu jantung tubuler/vaskuler dan jantung berongga.
Kecepatan denyut jantung dipegnaruhi oleh saraf simpatis (mempercepat denyut jantung) dan saraf vagus (memperlambat denyut jantung).
Fakto-faktor yang mempengaruhi ritme denyut jantung
rangsang kimiawi seperti hormone dan perubahan kadar oksigen dan karbon dioksida ataupun rangsang panas. hormon adremalin meningkatkan konsentrasi jantung, sedangkan hormon asetil kolin menurunkan denyut jantung.
peningkatan kadar carbon dioksida meningkatkan konsentrasi jantung berbagai rangsang fsikis mempengruhi kecepatan denyut jantung.
Pada Vertebrata system pembuluh darah terdiri atas arteri, vena dan kapiler.
Arteri dan vena terdiri atas tigalapisan jaringan melingkar dan membentuk saluran/lumen dibagian tengahnya. Namun lapisan dari arah dalam ke luar adalah  : tunika intima (Endotellum), tunika media, tunika adventitia.
sedangkan pembuluh kapiler hanya tersusun atas tunika intima. Lapisan jaringan penyusun ketiga jenis pembuluh darah tersebut      memperlihatkan komposisi yang bervariasi.
Cairan darah.
Darah merupakan cairan dalam pembuluh darah yang beredar ke seluruh tubuh mulai dari jantung dan segera kembali ke jantung.Cairan daran tersusun atas : sel darah(yang terdiri atas eritrosit, leukosit, trombosit,komponen darah) dan plasma darah.

SISTEM RESPIRASI
System respirsi dibagi menjadi dua yaitu respirasi ekksternal  dan respirasi internal.
Organ respirasi pada ikan yaitu terdapat kantong udara yang berfungsi:
mengatur daya apung tubuh hewan agar dapat bergeran naik atau turun,berperan dalam proses respirasi organ respirasi hewan terestrial
paru-paru difusi
·    modifikasi dari insang
·    pertukaran gas tidak dipengaruhi oleh pertukaran udara, tetapi oleh laju difusi gas
·    struktur berupa rongga mantel
paru-paru buku
ditemukan pada arachnida. Contoh laba-laba dan kalajengkung
trachea
organ pernapasan pada insekta
Mekanisme respirasi
 Mekanisme respirasi ada dua yaitu mekanisme inspirasi dan mekanisme ekspirasi
mekanisme inspirasi yaitu pembesaran rongga thorax  yang diikuti mengembangnya paru-paru sehingga tekanan dalam paru paru lebih rendah dari tekanan udara luar, akibatnya udara akan mengalir masuk kedalam paru-paru. mekanisme ekspirasi yaitu pengecilan dari rongga thorax dan paru-paru yang diikuti oleh pengeluaran udara dari paru-paru. Transport zat dalam system respirasi dibagi menjadi dua yaitu transport oksigen dan transport karbon dioksida. Transport oksigen dalam darah diikat oleh pigmen respirasi.
·    invertebrate sederhana
·    tingkat metabolisme yang rendah
terlarut dalam plasma darah
·    vertebrata
·    tingkat metabolisme yang tinggi
pigmen respirasi
proteun dalam sel darah atau plasma yang memiliki afinitas gabung tinggi terhadap oksigen
untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen
fungsi lain system respirasi
menjaga keseimbangan elektrik dalam darah
Sistem respirasi pada amphibi
pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida  terjadi melalua paru-paru  maupun kulit
jalur pengeluaran karbon dioksida yang utama ialah melalui kulit
inspirasi diawali dengan kontraksi otot di dasar mulut, kemudian rongga mulut meluas sehingga terjadi tekanan negative didalamnya. Selanjutnya, nostril terbuka dan udara mengalir masuk melalui nostril.
ubahan warna, pada hewan antara lain: untuk penyamaran, komunikasi kawin, dan pertahanan diri.

Kamis, 11 November 2010

MIKROBIOLOGI


Mikrobiologi dan Mikroba
Mikrobiologi merupakan salah satu cabang biologi yang menelaah mengenai organisme hidup berukuran mikroskopis yang meliputi: virus, bakteri, archaea, protozoa, algae dan fungi.
Beberapa mikroba (algae dan fungi) yang berukuran cukup besar dan dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi masih dimasukan dalam kajian mikrobiologi seperti algae dan Fungi. Alasannya adalah karena pada Algae dan Fungi dalam mempelajarinya menggunakan teknik yang sama dengan Virus, Bakteri, archaea, dan protozoa.

Ruang Lingkup Mikrobiologi
Mikroorganisma memegang peranan yang sangat besar sebagai sistem model dalam mempelajari proses-proses dasar biologis. mikrobiologi dapat dibeda-bedakan menjadi beberapa sub disiplin berdasarkan berbagai macam orientasi,yaitu:
  • Orientasi Taksonomi, yang meliputi: Virologi, Bakteriologi, Mikologi, Fikologi atau Algologi,  Protozoologi
  • Orientasi Habitat, meliputi : Mikrobiologi Air, mikrobiologi tanah, dan mikrobiologi laut.
  • Orientasi Problema, meliputi : Ekologi Mikroba, Mikrobiologi Patogenik, Mikrobiologi Pertanian, Mikrobiologi Industri, dan Mikrobiologi Geologi.

Pada mikrobiologi juga memiliki lapangan mikrobiologi terapan seperti : Mikrobiologi Kedokteran, Mikrobiologi Akuatik, Aeromikrobiologi, Mikrobiologi makanan, Mikrobiologi Pertanian, Mikrobiologi Industri, Eksomikrobiolog dan Mikrobiologi Geokimia.

Mikroba adalah jasad  hidup  yang  ukurannya  kecil. Mikroba juga sering disebut mikroorganisme/jasad renik. Secara  klasik  jasad  hidup  digolongkan menjadi : dunia  tumbuhan  (plantae) dan dunia  binatang  (animalia).
Menurut  teori  evolusi,  setiap  jasad  akan  berkembang menuju  ke  sifat  plantae atau  animalia. Hal  ini  digambarkan  sebagai pengelompokan  jasad  berturut-turut  oleh Haeckel, Whittaker,  dan Woese .
Menurut Haeckel, Berdasarkan  perbedaan  organisasi  selnya, dunia tumbuhan (plantae) dan dunia binatang (animalia) dibedakan dengan protista.
Menurut  Whittaker, Membagi  jasad  hidup menjadi  tiga  tingkat  perkembangan,  yaitu:  Jasad prokariotik, jasad eukariotik uniseluler,dan jasad eukariotik multiseluler. Sedangkan menurut Woese, jasad  hidup berdasarkan susunan  kimia makromolekul  yang  terdapat  di  dalam  sel digolongkan menjadi :Arkhaebacteria, Eukaryota (Protozoa, Fungi, Tumbuhan dan Binatang), dan Eubacteria .

Ciri Umum Mikroba
Mikroba  di  alam  secara  umum  berperanan  sebagai :  produsen (menghasilkan  bahan  organik  dari  bahan  anorganik, seperti algae dan bakteri  fotosintetik), konsumen (Menggunakan bahan organik yang dihasilkan oleh  produsen. Contoh: protozoa), maupun  redusen (sebagai pengurai,Contoh: bakteri dan jamur/fungi). Pada struktur halus  di dalam sel hidup, diketahui menurut perkembangan selnya terdapat dua tipe jasad, yaitu: prokariota dan eukariota. Selain  yang  bersifat  seluler,  pada mikroba juga ada  yang bersifat  nonseluler,  yaitu  virus. Virus adalah  jasad  hidup  yang  bersifat  parasit  obligat.

 
SEJARAH PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI

Leeuwenhoek (1633-1723) adalah ilmuan yang menemukan mikroba yang diketahuinya lewat mikroskop sederhana diman Leeuwenhoek mempelajari tentang struktur mikroskopis pada biji, jaringan tumbuhan dan invertebrata kecil.
Banyak para ilmuan yang berpendapat dengan percobaan-percobaan yang mereka lakukan untuk membuktikan tentang asal mikroba. Diantaranya adalah : Francessco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan louis Pasteur. Dimana penemuan  Louis Pasteur memperkenalkan istilah pasterisasi dan sterilisasi.
Teknik kultur murni adalah kultur yang hanya mengandung spesies tunggal.

PERAN MIKROBA DALAM TRANSFORMASI BAHAN ORGANIK adalah sebagai bahan fermentasdi (pengkhamiran)dan pembusukan (putrefaction).
Kehidupan.Anaerob yaitu mikroba  yang  tidak  memerlukan  Oksigen. Kehidupan, sedangkan Aerob mikroba yang memerlukan Oksigen.

MIKROBA PENYEBAB PENYAKIT
Diduga banyak adanya peran mikroba dalam menyebabkan timbulnya penyakit pada jasad tingkat  tinggi.

PENGGUNAAN MIKROBA

1.    .Penggunaan  mikroba  untuk  proses klasik

  1. khamir  untuk  membuat anggur dan roti
  2. bakteri asam laktat untuk yogurt dan kefir
  3. bakteri asam asetat untuk vinegar
  4. jamur Aspergillus sp. untuk kecap
  5. jamur Rhizopus sp. untuk tempe
2.    Penggunaan  mikroba  untuk  produksi  antibiotik

  1. Penisilin  oleh  jamur Penicillium sp.
  2. Streptomisin oleh Actinomysetes streptomyces sp.
3.   Penggunaan mikroba untuk proses-proses baru

1. karotenoid dan steroid oleh jamur
2. asam  glutamat  oleh mutan Corynebacterium  glutamicum
3. pembuatan  enzim amilase, proteinase, pektinase, dan lain-lain

4. Penggunaan mikroba dalam  teknik genetika modern
1. pemindahan gen dari manusia, binatang, atau  tumbuhan ke dalam sel mikrobia
2. penghasilan hormon, antigen, antibodi, dan senyawa lain misalnya insulin, dan lain-lain

5.Penggunaan mikroba di bidang pertanian
untuk pupuk hayati (biofertilizer), biopestisida, pengomposan

6. Penggunaan  mikroba  di  bidang  pertambangan

1. untuk  proses  leaching  di tambang emas
2.desulfurisasi batubara
3.untuk proses penambangan minyak bumi

 7. Penggunaan mikroba di bidang  lingkungan
mengatasi pencemaran limbah organik/anorganik termasuk logam berat dan senyawa xenobiotik

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL MIKROBA
Ada dua tipe sel, yaitu :

  • SEL PROKARIOTIK merupakan tipe  sel  pada  bakteri dan  sianobakteria/alga  biru  (disebut  jasad  prokariot)

  • sel Eukariotik merupakan tipe  sel  pada  jasad  yang  tingkatnya  lebih  tinggi  dari  bakteri (disebut  jasad eukariot) yaitu khamir,  jamur  (fungi), alga selain alga biru, protozoa, dan tanaman serta hewan.


STRUKTUR SEL
Terdiri dari : Inti Sel, Membran Sel Prokariotik, Dinding Sel, Flagel dan Pili, dan Kapsul dan Lendir.

 PERBEDAAN SEL TANAMAN, SEL HEWAN, DAN SEL BAKTERI


  • Sel hewan dan bakteri memiliki dinding sel
  • Sel bakteri tidak mempunyai mitokondria
  • Pada sel hewan tidak memiliki kloroplas dan vakuola makanan.